INDIVIDU - ANALISIS KRISIS & KRISIS POTENSIAL NPM GENAP (NADYA)

NAMA: NADYA SAFHIRA RYAN ALTRIMATRA
NPM: 044116400
KELAS: HUMAS 5


Sumber Krisis
• Internal:
1. "Mogok Kerja Sah, PT Freeport dituntut kembalikan Hak Karyawan"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: The Phyton Crisis, yaitu krisis yang datangnya lambat dan melewati tahap demi tahap isu.

PT Freeport Indonesia (PT FI) dituntut mengembalikan hak-hak pekerjanya yang dirumahkan (furlough) dan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat melakukan mogok kerja. Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh ribuan karyawan PT FI dinyatakan sah dan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Pada 12 September 2018, Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi Papua dalam laporan penyelesaian kasus ini menyatakan bahwa aksi mogok kerja karyawan PT FI yang dilakukan sejak Mei 2017 adalah sah dan sesuai dengan UU Ketenagakerjaan. Karena itu, PHK yang dilakukan PT FI terhadap karyawan mogok kerja tidak sah. Selain itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Mimika, Papua pada 20 September 2018, juga mengeluarkan Anjuran Perselisihan PHK bagi 73 pekerja PT Freeport Indonesia yang dirumahkan dan di-PHK agar dipekerjakan kembali. Sebelumnya, mereka telah mengantongi dua rekomendasi dari Komnas HAM dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN). Pada 2017, Komnas HAM telah mengeluarkan merekomendasikan kepada PT Freeport untuk mempekerjakan kembali para pekerja yang dirumahkan dan di-PHK karena melakukan mogok kerja. Sementara DJSN pada 31 Agustus 2017 menyimpulkan belum ada PHK terhadap para pekerja PT FI. Dengan demikian, tindakan PT Freeport Indonesia menonaktifkan BPJS para pekerja adalah pelanggaran terhadap sejumlah ketentuan dalam UU Sistem Jaminan Nasional dan UU BPJS Kesehatan. Pengurus Cabang SPSI Kabupaten Mimika, Tripuspital mengungkapkan hingga saat ini aksi mogok kerja terus berlanjut.
Sumber: https://www.google.com/amp/s/daerah.sindonews.com/newsread/1350597/174/mogok-kerja-sah-pt-freeport-dituntut-kembalikan-hak-karyawan-1540913396


2. "Buruh Pabrik Tepung Terigu di Cilegon Mogok Kerja"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: The Phyton Crisis, yaitu krisis yang datangnya lambat dan melewati tahap demi tahap isu.

Puluhan karyawan kontrak PT Nutrindo Bogarasa menggelar aksi mogok kerja di depan pabrik. Mogok kerja rencananya digelar selama seminggu ke depan dimulai hari ini. Mereka menuntut kejelasan status untuk dijadikan karyawan tetap. Sebanyak 15 karyawan yang sudah bekerja selama 2 tahun terancam di-PHK lantaran tak ada kejelasan status. Selama 2 tahun itu, mereka sudah 3 kali mendapatkan perpanjangan kontrak oleh perusahaan tetapi tak kunjung diangkat jadi karyawan tetap. Beberapa kali puluhan karyawan yang mogok kerja sudah berusaha mengadukan nasib mereka ke pihak manajemen perusahaan pabrik tepung terigu tersebut. Namun, manajemen hanya memberikan jawaban tergantung keputusan kantor pusat di Jakarta. Saat ini, karyawan yang melakukan aksi sedang mediasi bersama pihak perusahaan agar status mereka diangkat menjadi karyawan tetap.
Sumber: https://m.detik.com/news/berita/d-3804643/buruh-pabrik-tepung-terigu-di-cilegon-mogok-kerja


• Eksternal:
1. "Pabrik Peanut Corp. Terkontaminasi Salmonella"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: The Cobra Crisis, yaitu krisis yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat sehingga membuat organisasi terjun bebas ke dalam krisis.

Fasilitas pengapalan produk kacang Peanut Corp. di Georgia, Amerika Serikat terkontaminasi bakteri salmonella. Kacang-kacang itu untuk memasok 85 perusahaan makanan. Kasus ini terkuak setelah ratusan orang di 43 negara jatuh sakit dan setidaknya telah membunuh enam orang. Awal pekan ini, Kellogg telah menarik produk biskuit Keebler dan Austin untuk berjaga-jaga. Pejabat Food and Drug Administration mengatakan, meskipun investigasi yang mereka lakukan sudah hampir final, informasi-informasi yang mereka dapatkan masihlah belum lengkap sehingga kasus-kasus baru bisa saja akan ada.
Peanut Corp. sendiri telah menarik 21 produk selai kacang yang dibuat di pabrik yang terkontaminasi bakteri salmonella sejak 1 Juli 2008. Pada 8 Agustus, penarikan produk diperluas dan semua produk yang mengandung bahan baku kacang juga ikut ditarik September.


2. "Heboh Video Pillow Cake Cokelat Berbelatung. Ini Penjelasan MOMOIRO"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: The Cobra Crisis, yaitu krisis yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat sehingga membuat organisasi terjun bebas ke dalam krisis.

Pada tanggal 4 Februari seorang pelanggan kecewa dengan salah satu produk kue yang ia beli di salah satu gerai kue terkenal. Karena kekecawaannya, ia pun mengunggah video kue cokelat yang ia beli dan memperlihatkan apa yang ia temukan. Dalam unggahan pelanggan tersebut, tertulis dirinya membeli pillow cake dari gerai MOMOIRO yang berlokasi di Grand Indonesia. Menurut pernyataannya, kue tersebut baru jadi sekitar 16.30 dan sesampainya di rumah ia mendapati ada sesuatu yang bergerak dan setelah di perbesar ternyata bentuknya mirip seperti belatung. Pukul 20.00 sang pelanggan mengunggah videonya. Setelah melihat laporan dari konsumen, pihak MOMOIRO pun angkat bicara. PT. Mimosa Tarte Indonesia telah berbicara dengan pelanggan pada 5 Februari pukul 21.30 terkait hasil penemuan dari investigasi dalam kurun waktu 1 jam setelah laporan diunggah. Hasilnya, setelah dilakukan investigasi internal, karyawan telah menjalankan Standart Operational Procedure sesuai dengan kebijakan internal terkait proses pembuatan dan tidak menemukan adanya penyimpangan. Dan pihaknya juga sudah melakukan cross check dengan penyedia bahan dasar pembuatan pillow cakes MOMOIRO dan bahan untuk pembuatan varian choko B. Bahan tersebut aman dan tidak kadaluarsa. Saat ini pihaknya akan melakukan audit ulang proses pembuatan produk dan memperketat pengendalian kualitas di setiap outlet kami. Untuk memastikan pelanggan akan tetap mendapatkan pillow cake yang berkualitas dan aman dikonsumsi.
Sumber: https://m.detik.com/food/info-kuliner/d-3853670/heboh-video-pillow-cake-cokelat-berbelatung-ini-penjelasan-momoiro


Human Caused:
1. "Kecelakaan Pesawat di Kirgistan Diduga Human Error"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: The Cobra Crisis, yaitu krisis yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat sehingga membuat organisasi terjun bebas ke dalam krisis.

Dilansir CNN, Selasa 17 Januari 2017, dugaan ini dilontarkan Wakil Perdana Menteri Kirgistan Muhammetkaly Abulgaziev berdasarkan informasi awal. Dugaan sebelumnya, pesawat milik maskapai penerbangan Turki, ACT, ini jatuh karena kabut tebal yang menghalangi jarak pandang pilot. Kecelakaan pesawat Boeing 747 ini juga menghancurkan 15 rumah warga desa yang tengah tertidur lelap. Pesawat kargo ini bertolak dari Hong Kong menuju Istanbul di Turki. Di tengah perjalanan, pesawat ini hendak mampir ke bandara Manas di Bishkek untuk mengisi bahan bakar. Tapi nahas, pesawat justru jatuh dan menimpa pemukiman pada pukul 7.18 waktu setempat. Sebanyak empat pilot dikabarkan tewas, tetapi satu jenazah pilot belum ditemukan. Korban tewas terbanyak adalah warga desa yang tertimpa pesawat, termasuk 6 anak-anak. Kantor berita Kirgistan, Kabar, melaporkan korban tewas dalam insiden ini pun bertambah. Jika sebelumnya korban meninggal disebut 32 orang, kini bertambah menjadi 37 orang. Kubatbek Boronov, Menteri Urusan Bencana Kirgistan mengatakan salah satu kotak hitam pesawat telah ditemukan, dan akan diperiksa oleh pakar dari Moskow, Rusia.
Sumber: https://www.google.com/amp/s/dunia.tempo.co/amp/836725/kecelakaan-pesawat-di-kirgistan-diduga-human-error


2. "Pisau Bedah Tertinggal Dalam Perut Seorang Tentara Saat Operasi"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: The Phyton Crisis, yaitu krisis yang datangnya lambat dan melewati tahap demi tahap isu.

Tentara veteran asal Connecticut, AS. bernama Glenford Turner mengajukan gugatan terhadap sebuah rumah sakit veteran tempatnya dioperasi karena ditemukannya sebuah pisau bedah kecil tertinggal di dalam perutnya saat dioperasi pada tahun 2013 lalu untuk mengeluarkan kelenjar prostatnya. Ia menyebut ahli bedah yang mengoperasainya masih dalam tahap percobaan dan meninggalkan pisau bedah kecil itu di dalam perutnya. Menurut pengacara Turner, Joel Faxon, setelah menjalankan operasi, kliennya sering mengeluhkan sakit perut. Namun baru pada 2017, hasil pemeriksaan MRI-nya menunjukkan adanya benda asing di dalam perut Turner yang terbuat dari logam. Terungkap, ada pisau bedah kecil di dalam tubuhnya sepanjang 13 sentimeter. Dan akhirnya, kembali dilakukan pembedahan untuk mengeluarkan benda asing tersebut dari perut Turner. Menurut studi yang dipublikasikan di Jurnal Surgery pada 19 Desember 2012, tindakan malpraktik yang paling sering terjadi adalah meninggalkan benda asing di bagian tubuh pasiennya yang menjalankan operasi.
Sumber: https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/@kumparansains/pisau-bedah-tertinggal-dalam-perut-seorang-tentara-saat-operasi


Natural Caused
1. "Ramayana Rugi 50 Miliar Akibat Bencana di Sulteng"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: The Cobra Crisis, yaitu krisis yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat sehingga membuat organisasi terjun bebas ke dalam krisis.

Gempa bermagnitudo 7,4 di Donggala, Sulawesi Tengah, yang disusul dengan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, pada 28 September 2018 lalu telah meluluhklantakkan Mall Tatura. Mall tersebut merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Palu. Sebagai salah satu tenant di dalam mal tersebut, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) pun turut merasakan dampaknya. Setyadi Surya, Sekretaris Perusahaan RALS menyampaikan, Ramayana Department Store di Mall Tatura merupakan satu-satunya gerai Ramayana yang berada di wilayah Palu. Akibat bencana alam ini, kerugian yang dialami Ramayana Department Store diperkirakan mencapai Rp 50 miliar. Manajemen berkoordinasi langsung dengan karyawan yang berada di Palu, terutama untuk mengetahui situasi dan kondisi saat itu. Ia mengatakan Ramayana untuk saat ini lebih mengutamakan keselamatan karyawan yang berada di Ramayana Palu dan mengirimkan bantuan kepada seluruh karyawan dan seluruh keluarga mereka.
Sumber: https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/ekonomi/read/2018/10/02/170552626/ramayana-rugi-rp-50-miliar-akibat-bencana-di-sulteng


2. "Dampak Gempa Palu, Kerugian Perusahaan Ritel Capai Rp. 450 Miliar"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: The Cobra Crisis, yaitu krisis yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat sehingga membuat organisasi terjun bebas ke dalam krisis.


Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mencatat para anggotanya yang merupakan pengusaha ritel di Sulawesi Tengah, terutama Palu dan daerah terdampak lainnya, rugi miliaran rupiah. Kerugian disebabkan gempa yang melanda serta adanya pengambilan sepihak barang-barang dagangan oleh masyarakat setempat yang tidak dikoordinasikan oleh pemda. Menurut ketua umum Aprindo, Roy Nicholas Mandey, Aprindo mencatat kerugian gerai toko modern antara lain Ramayana, Matahari, Hypermart, Alfamidi, dan lainnya yang berlokasi di Poso, Palu, dan Donggala. Roy merinci, kerugian meliputi kerusakan bangunan, display barang dagangan dan stok barang di gudang, hingga setidaknya lima orang korban jiwa dari penjaga toko yang bertugas saat gempa dan tsunami terjadi. Sampai saat ini, seluruh gerai yang terdampak belum bisa beroperasi. Mengenai pengambilan sepihak barang dagangan oleh warga, Roy menyebut pihaknya belum menerima kabar atau bentuk koordinasi apapun dari pemerintah, baik pusat maupun daerah padahal sudah banyak barang yang dijarah oleh oknum tertentu bahkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pun telah menginstruksikan pemda mendata barang apa saja yang diambil. Tjahjo menginstruksikan semua barang dari toko ritel yang diberikan kepada masyarakat terdata dan pemerintah akan membayar setelahnya. Namun, sampai malam ini, belum ada komunikasi dari pemerintah mengenai hal tersebut. Meski begitu, Aprindo telah mengirim bantuan bagi korban gempa dan tsunami sejak Sabtu malam. Bantuan dibawa melalui jalur darat dengan rincian sembako, selimut, makanan bayi dan makanan instan, serta obat-obatan untuk P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan).
Sumber:
https://amp.kompas.com/ekonomi/read/2018/10/01/054300226/dampak-gempa-palu-kerugian-pengusaha-ritel-capai-rp-450-miliar


SITUASI KRISIS POTENSIAL (POTENTIAL CRISIS SITUATION)

Public Health
Public Health
adalah Krisis yang terjadi karena produk disinyalir membahayakan kesehatan atau memiliki kandungan berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan.

Contoh krisis: "Aksi 212 Mau Diracun Minuman Gelas Ale-Ale Udah Disuntik?"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: The Cobra Crisis, yaitu krisis yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat sehingga membuat organisasi terjun bebas ke dalam krisis.


Jutaan massa dari peserta aksi telah disusupi puluhan kardus minuman gelas ale-ale dan jenis teh yang diduga telah sengaja diracuni untuk sabotase aksi Bela Islam Super damai. Diketahui bermula diantara peserta aksi yang meminum minuman ringan tersebut merasa aneh dan pahit. Lalu ditemukan sedikit isolatif bening di pinggiran gelas tersebut. Ketika isolatif tersebut dicabut, seketika air dari dalam gelas plastik memancar keluar melalui lobang sebesar Jarum injeksi yang semula tertutup. Didapati pada gelas-gelas yang lain juga ditemukan lobang yang ditutupi isolatif bening. Diantara peserta aksi berspekulasi bahwa minuman itu sengaja disusupi untuk mempengaruhi emosional peserta aksi menjadi tak terkendali dengan harapan merusak aksi super damai. Minuman gelas yang telah tersebar diantara massa aksi, ditarik kembali dan dibawa ke tim relawan kesehatan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) untuk dilakukan uji laboratorium. Namun hasil sementara dipastikan cairan itu tidak tercemar kandungan Sianida dan Arsenik. Selanjutnya puluhan kardus minuman gelas itu diamankan sebagai barang bukti dan beberapa gelasnya disimpan sebagai sampel untuk uji laboratorium yang lebih lanjut.
Sumber: http://berita360.com/aksi-212-diduga-mau-diracun-minuman-gelas-ale-ale-udah-disuntik/

• Customer Complaint
Customer Complaint
adalah krisis yang terjadi karena keluhan pelanggan yang dapat mempengaruhi citra dan reputasi perusahaan atau organisasi yang bersangkutan.

Contoh krisis: "Aplikasi Go-Jek Eror Lagi, Pengguna Mengeluh Logout Massal"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: The Phyton Crisis, yaitu krisis yang datangnya lambat dan melewati tahap demi tahap isu.


Netizen berbondong-bondong melaporkan aplikasi ride-sharing Go-Jek, yaitu Go-Ride milik pengguna tiba-tiba logout sendiri menjelang jam pulang kantor tidak dapat digunakan. Keluhan itu mulai membanjiri linimasa Twitter satu jam yang lalu, sekitar pukul 15.40 WIB. Aplikasi Go-Jek tiba-tiba eror dan pengguna diminta untuk login. Ketika hendak login dengan memasukkan nomor telepon, kode verifikasi tak kunjung dikirim. Beberapa pengguna lain menerima kode verifikasi, tetapi nomor tidak bisa digunakan. Masalah ter-logout ini hanya dirasakan pengguna Go-Jek versi Android. Untuk pengguna iOS, erornya pun berbeda. Go-Jek versi iOS bisa ter-login, tetapi hanya Go-Pay-nya yang tidak bisa dipakai dengan dalih "server sibuk". Eror semacam ini bukan kali pertama dirasakan pengguna Go-Jek. Pada akhir 2017 lalu, sebagian besar pengguna juga ter-log-out dari aplikasi Go-Jek dan mengeluh di Twitter. Seperti saat ini, Go-Jek kala itu juga lambat merespons. Admin Twitter Go-Jek menjawab keluhan pengguna dengan meminta nomor telepon, e-mail, dan screenshot kendala.
Sumber: https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/tekno/read/2018/04/12/17162627/aplikasi-go-jek-eror-lagi-pengguna-mengeluh-logout-massal

• False Advertising
False Advertising
adalah krisis yang terjadi ketika bentuk iklan yang dibuat suatu perusahaan atau organisasi menciptakan fakta yang tidak akurat. Publik bereaksi negatif dan menganggap perusahaan berbohong, menyinggung perasaan publik, dan dianggap tidak melakukan edukasi yang baik bagi khalayak.

Contoh krisis: "Tampilkan Luka dan Darah, Iklan GrabBike Tuai Kontroversi"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: The Cobra Crisis, yaitu krisis yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat sehingga membuat organisasi terjun bebas ke dalam krisis.


Video kampanye terbaru Grab berjudul #PilihAman menarik perhatian publik dunia maya setelah menampilkan gambar seorang perempuan remaja penuh luka dan darah seperti baru mengalami kecelakaan. Di sisi lain, Grab hendak menyampaikan pesan bahwa para mitra pengemudinya telah lulus pelatihan keselamatan berkendaran, memiliki dokumen lengkap, dan kendaraan milik mitra dirawat secara rutin. Iklan yang diluncurkan pada 18 September tersebut lebih banyak menuai kecaman dari penonton yang menilai visual dalam video terlalu berlebihan. Mereka juga tak setuju dengan kesan ojek pangkalan sebagai biang kecelakaan.  Alhasil, ketika berita ini ditayangkan, video tersebut telah memanen 1.270 dislike dibanding 981 like. Di YouTube, iklan itu telah ditonton lebih dari 944 ribu kali. Ketua tim perumus etika pariwara Indonesia, Hery Margono, menilai iklan terbaru Grab Indonesia ini berpotensi melanggar kode etik pariwara periklanan yang ada. Setidaknya ada dua potensi pelanggaran kode etik yang ditampilkan iklan tersebut. Hery mengatakan iklan tersebut juga menimbulkan kesan merendahkan pihak lain dengan secara implisit. Munculnya ojek pangkalan di iklan Grab yang mengesankan penyebab luka di sekujur tubuh pada tokoh utama iklan dapat dianggap bentuk pelanggaran. Hery menyarankan Grab segera meninjau ulang cara kerja agensi iklan sebagai pembuat kampanye. Sebab jika terlalu lama didiamkan, efek negatif akan terjadi bagi penonton dan Grab sendiri.
Sumber: https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20160920130755-185-159628/tampilkan-luka-dan-darah-iklan-grabbike-tuai-kontroversi

Legal Issues
Legal Issues
adalah krisis yang terjadi karena sesorang yang terkenal dimata masyarakat bersinggungan dengan hukum. 

Contoh krisis: "Jadi Tersangka KPK, Rommy: Ini Risiko Public Figure Tumpuan Aspirasi"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: The Cobra Crisis, yaitu krisis yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat sehingga membuat organisasi terjun bebas ke dalam krisis.


KPK menetapkan Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) sebagai tersangka kasus dugaan suap jual-beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag). Rommy menilai kasus yang menjeratnya ini sebagai salah satu risiko public figure. Terkait OTT ini, Rommy juga mengatakan dirinya dijebak. Dia merasa niat baiknya menerima tamu di lobi hotel yang terbuka sebagai sebuah kesalahan. Rommy mengatakan, berdasarkan pengakuan penyelidik, dirinya sudah dibuntuti beberapa bulan. Dia mengatakan hal ini sebagai risiko seorang juru bicara Koalisi Indonesia Kerja. Dalam perkara ini diduga RMY (Romahurmuziy) bersama-sama dengan pihak Kementerian Agama RI menerima suap untuk mempengaruhi hasil seleksi jabatan pimpinan tinggi di Kemenag, yaitu Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur. Rommy dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 UU Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak PIdana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Sedangkan Muafaq Wirahadi dan Haris Hasanuddin disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf atau huruf b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Sumber: https://m.detik.com/news/berita/d-4470004/jadi-tersangka-kpk-rommy-ini-risiko-public-figure-tumpuan-aspirasi

Business Practices and Ethics
Business Practices and Ethics adalah krisis yang terjadi karena perusahaan tidak lagi dipercaya oleh perusahaan lain dan menyebabkan kebangkrutan.

Contoh krisis: "Kasus Suap Meikarta, Billy Sindoro Dituntut 5 Tahun Penjara"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: The Cobra Crisis, yaitu krisis yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat sehingga membuat organisasi terjun bebas ke dalam krisis.


Jaksa KPK menuntut Billy Sindoro dengan hukuman pidana selama lima tahun penjara. Jaksa menilai, Billy melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama. Billy dituntut hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider 6 bulan kurungan sebagaimana diatur dalam ancaman pidana dalam Pasal 5 ayat 1 huruf b Undang-undang Pemberantasan Tindak Korupsi. Dalam kasus ini, jaksa meyakini bahwa terdakwa Bily Sindoro memberikan suap kepada Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hassanah Yasin dan beberapa pejabat di Pemkab Bekasi. Disebutkan, uang yang mengalir itu sebesar Rp 16,1 miliar dan 270.000 dollar Singapura. Namun barang bukti yang ada pada KPK saat ini hanya Rp 3,5 miliar. Terkait tuntuan itu, Billy Sindoro akan mengajukan keberatan. Usai persidangan Billy berharap mendapat keadilan dari majelis hakim. Ia juga mengaku tidak pernah memberikan uang kepada siapa pun seperti yang disebutkan Jaksa.
Sumber: https://regional.kompas.com/read/2019/02/21/21234971/kasus-suap-meikarta-billy-sindoro-dituntut-5-tahun-penjara


KRISIS LION AIR TERBARU (LION'S AIR CRISIS UPDATED)


"Rekaman Pilot AS: Boeing 737 Max Bermasalah Sebelum Laka Lion Air"

Analisis Krisis
Kecepatan Krisis: 
1. The Cobra Crisis, yaitu krisis yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat sehingga membuat organisasi terjun bebas ke dalam krisis.
2. The Phyton Crisis, yaitu krisis yang datangnya lambat dan melewati tahap demi tahap isu.

Sebuah rekaman mengungkap pilot American Airlines memarahi pejabat Boeing karena sistem anti-stall Boeing 737 Max 8 yang bermasalah dan meminta segera melakukan perbaikan. Rekaman yang diperoleh CBS News direkam saat pertemuan 27 November 2018. Pertemuan antara pilot dan Boeing terjadi hanya beberapa minggu setelah insiden Lion Air di laut Jawa dan jatuhnya Ethiopian Airlines yang menggunakan Boeing 737 Max. Pada rekaman, Pilot berbicara dengan nada tinggi karena merasa tidak diberitahukan tentang sistem Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang terdapat pada Boeing 737 Max. Dilansir dari CBS News, pejabat yang berada dalam rekaman adalah Wakil Presiden Boeing, Mike Sinnett yang nampaknya tidak mengetahui sedang direkam. Sinnet mengatakan insiden yang terjadi pada Lion Air adalah kejadian sekali dalam seumur hidup. Pilot pada pertemuan itu tidak puas dengan jawaban Sinnet, karena mereka merasa sebagai garda terdepan dalam pesawat dan orang yang bertanggung jawab pertama kali ketika pesawat bermasalah. Menurut laporan CNN, pihak Boeing belum menanggapi pengungkapan rekaman tersebut.
Sumber: https://dunia.tempo.co/read/1206029/rekaman-pilot-as-boeing-737-max-bermasalah-sebelum-laka-lion-air/full?view=ok

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Individu - "PERUSAHAAN BISKUIT OREO MERUSAK HABITAT ORANGUTAN DI INDONESIA" - M. Yoga Pratama (044116458)

Kelompok - PERBEDAAN STAKEHOLDER, SHAREHOLDER, DAN STOCKHOLDER - Nadya, Irma, Yoga

Kelompok - PUBLIC RELATIONS ISSUE AND CRISIS HANDLING